Kamu Aneh.
- Nurrani Aprilia
- 21 Jul 2021
- 4 menit membaca

"Eh nanti nonton yuk! Ada film action bagus, Flo".
"Gamau ah, aku kan gak suka liat yang berantem-berantem". Flora menolak.
"Ih kamu mah gitu, giliran kamu yang ngajak aku dipaksa harus mau". Miko mengejek.
"Oooh kamu selama ini terpaksa kalo diajak aku, iya?". Flo balik menyerang.
"Percuma gue ngomong juga selalu salah, Mik, Mik". Suara Miko lirih.
"Aku denger". Gadis itu kemudian beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Miko sendiri.
"Dih kebiasaan banget mahkluk astral ini, ngilang gitu aja, gue ditinggal sendirian lagih". Miko kemudian membuntuti.
***
"Miko, Mik. Ada pameran seni di Fakultas Ilmu Budaya nanti malem, ke sana yuk!" Flora tersenyum manis sambil membujuk meyakinkan.
"Gamau dih, tadi kamu aja nolak aku. Gantian!". Miko ngambek.
"Ayolah Mik, pameran ini pasti bakal seru bangett". Flo terus meyakinkan.
"G a m a u t i t i k". Miko bersedekap tangan sambil menggelengkan kepala mantap.
"Ayo dong, Mik, pliiis... Pliiiis... Ya? Ya? Miko ayoo.. Mik. Mikoooo". Flora terus mengajak sambil mengeluarkan puppy eyes-nya.
Miko tetap menggelengkan kepala.
"Enak aja, tadi nolak ajakanku mentah-mentah. Eh sekarang maksa-maksa" . Miko membatin.
"Miko ganteng, ih pasti kalo mau jadi tambah ganteng". Rengek Flo.
"Ada-ada aja nih cewek, pfftt". Miko menahan tawanya.
"Mikooooo. Ayo dong!"
"Miko! Miko! Miko! Miko!" Flo mengeraskan suara seperti menjadi suporter sepak bola.
"Miko sayang-- eh". Flora refleks menutup mulutnya, dia melebarkan matanya, secara cepat dia membalikkan badan. Seketika gugup menjalari seluruh tubuhnya.
Sementara di sisi lain, Miko masih menahan tawanya. Kalaulah bukan sedang berpura-pura, pasti dia sudah ngakak sedari tadi. Ia terus bermanipulasi dan memicingkan matanya ke Flora. Dia berjalan mendekati Flo, sehingga sekarang tepat di belakang punggung Flora.
Flora yang merasa dibelakangi tambah gugup dan berkeringat dingin. Ia tidak bisa berfikir lagi, otaknya mendadak berhenti bekerja.
"Ngomong apa kamu tadi, Flo?". Miko berdeham sedikit dan menyuruh Flora membalikkan badan.
Set.
Flora yang menunduk kemudian mengangkat kepalanya perlahan. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sesekali dia menelan ludahnya.
"Aish! Kenapa bisa setegang ini aku." Batin Flo.
"Kamu tadi ngomong apa? Flora Swastika Mahadewi?". Miko terus menyelidik.
Wajah Miko mendekat, ia menatap tajam Flo, air liur Flora seketika mengering, ia berkali-kali menelan ludahnya. Semakin mendekat, Flora berfikiran yang tidak-tidak.
"Astaghfirullah Miko! Kamu ini berdosa banget!". Flora segera berlari dan duduk di kursi yang tidak jauh dari tempat berdirinya.
Miko mengernyit heran, ia tersenyum kecil. Padahal tadi ia hanya berniat mengerjainya, tidak lebih. Ia hanya ingin melihat wajah panik Flora. Kenapa Flora berfikiran sejauh itu? Miko sebagai lelaki baik-baik tidak mungkin melakukan hal yang merendahkan dirinya. Bagaimanapun, wanita yang ada di hadapannya bukan mahramnya.
"Kamu mikir apaan? Kok aku berdosa?" Miko bertanya tapi pandangannya lurus ke depan.
"Ish kamu nih! Lupain kata berdosa tadi!". Flora mengeluarkan ponselnya supaya fokusnya teralihkan.
"Aku masih penasaran nih". Laki-laki itu belum juga mendapat jawabannya.
"Apa lagi?" Flo menjawab sambil menscroll media sosialnya.
"Kamu tadi bilang apa?". Miko bertanya lagi dan lagi.
"Kamu berdosa?". Flora pura-pura tidak tahu.
"Bukaaan, sebelum itu Flo".
"Ayo Mik, ayo Mik?" Flo masih mengelak.
"Ish, bukan kata itu lah. Setelah itu Floraaa!". Miko lama-lama kesal juga.
"Miko ganteng?". Flora tertawa.
"Seluruh dunia juga tau kalo Miko Praharja Pangestu juga ganteng!"
"Idiiiiiw pede banget lu panci presto, haha". Flora masih tertawa.
"Setelah bilang Miko ganteng!!!". Miko kesal sekali rasanya, hiiis. Cuma bilang doang susahnya kayak minta kapal Ferarri ya?
"Miko sayang". Flora sudah tidak bisa mengelak lagi, tapi suaranya dibuat-buat untuk tidak bersemangat.
"Hahaha.. buahahaha.. jiahahaha..". Miko tertawa terbahak-bahak dan berlangsung cukup lama.
Flora mengernyitkan dahinya. Ia heran, kenapa lelaki di hadapannya begitu gila. Kenapa dia tertawa? Ada yang lucu? Bikin kesal saja kerjaannya.
"Flora, Flora.. ngomong sayang doang aja ribet amat". Sesekali ia menghapus air mata di sudut kelopaknya. Saking ngakaknya, dia sampai menangis.
"Aku juga sayang kamu kok". Miko menambahkan ucapannya. Kali ini hatinya serius. Dia tidak sedang bercanda.
Sekarang gantianlah, Flora yang tertawa sekencang-kencangnya. Dasar gajelas!
"Dih, pede banget lu sisi doel anak Betawi palsu! Hahaha". Flora berkata sambil tertawa.
"Ayo pulang dulu, ntar malem jemput aku ya! Aku gasuka telat, jadi siap-siap jangan lama-lama". Flora memerintah sambil masih tertawa, ia berdiri dan segera pulang ke kosannya.
Sementara Miko sedari tadi melongo, dia tidak mengerti tentang gadis ini sama sekali. Dia begitu misterius dan tidak bisa ditebak. Bahkan bahasa tubuhnya pun sulit dipahami.
Flora tidak menghiraukan Miko, ia terus berjalan menuju parkiran motor. Miko yang melongo dan kebingungan hanya tersenyum kecil. Dia bahagia karena melihat gadis kesayangannya tertawa bahagia, namun di sisi lain ia sedang mempertanyakan pada dirinya sendiri.
Sebenarnya mereka itu apa? Teman? Miko merasa lebih. Pacaran? Tidak-tidak. Mereka adalah anak yang patuh pada agama, mereka tidak menganggap kedekatan mereka sebagai pacaran. Lalu apa?
Miko mengembangkan senyumnya. Sesekali menggelengkan kepalanya dengan pelan. Dia begitu terheran-heran melihat kelakuan Flora. Padahal bukan sesekali ini, ia sudah paham, namun tindakannya memang selalu membuatnya terpesona.
Di depan, Flora sudah melajukan motornya. Sambil melambaikan tangan ke Miko. Miko membalas lambaian tangannya.
"Daaah Mik!" Suara itu semakin menjauh.
Bayangan-bayangan tadi semakin memutari kepala Miko. Ia bergegas menaiki motornya dan pergi dari kampus.
"Kamu aneh, Flo. Tapi aku suka". Miko berbicara pada diri sendiri di atas motornya yang berjalan. Sembari tersenyum dan merasakan kebahagiaan.
***
Gimana? halu banget kan saya. Lagi-lagi ini tulisan lama ya pemirsa.
Mau isi blog yang udah lama gak keurus, jadi post tulisan yang ada dulu sahaja haha.
Semoga kamu bahagia ya, iya kamu yang baca ini, yang sambil baca. Ngomong apasi lu ah. 0_0
*betewe ini tuh kisah yang sama, sama yang ini ya https://nurraniaprilia18.wixsite.com/penarani/post/cemburu, ibaratnya this story is part 2.
ComentƔrios